PADANG. Ketika melakukan kunjungan dan diskusi
bersama warga teluk bayur jum’at (27/09), Mahyeldi mengatakan bahwa
media telah berlebihan menyebut dirinya sebagai calon walikota
termiskin. “Saya bukan Calon Walikota Termiskin, karena kalau saya calon
walikota termiskin maka saya menjadi orang yang berhak menerima zakat
dari warga lainnya.” Kata dia
Walau demikian Mahyeldi tidak menyangkal kalau harta kekayaan yang
dimilikinya merupakan harta yang paling sedikit jika dibandingkan dengan
Kandidat Walikota-Wakil Walikota lainnya.
Dia mengatakan “Banyak yang tidak percaya kalau harta kekayaan yang saya
miliki tidak lebih dari 250 juta, bahkan setelah laporan harta kekayaan
saya ditampilkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang dan
disiarkan di berbagai media massa bersama kandidat lain nya, petugas KPK
datang menemui saya untuk melakukan klarifikasi berkaitan dengan harta
kekayaan yang saya miliki.”
“Mereka menanyakan harta simpanan yang saya miliki dan juga nomor
rekening yang dimiliki oleh anak-anak saya. Saya pun memberikan apa yang
mereka minta dan menjawab setiap pertanyaan yang mereka ajukan,” Kata
dia.
Saat itu petugas menanyai saya berkaitan dengan jumlah saldo yang ada
dalam rekening ketiga anak saya yang saat ini sedang kuliah di
Kedokteran UNAND, Universitas Islam Malaysia, dan juga Gunadarma Depok.
Ketika saya memberitahu mereka bahwa saldo yang ada dalam rekening
ketiga anak saya tersebut tidak lebih dari 50 ribu rupiah mereka seakan
tidak percaya.
Mereka kemudian menanyai saya berapa uang bulanan yang saya berikan
untuk anak saya yang sedang berkuliah di Malaysia, dengan jujur saya
menjawab bahwa saya hanya memberikan uang 1,5 juta setiap bulannya
kepada anak saya di sana.
Dia mengatakan “Saya siap jika nantinya ada yang ingin mengetahui jumlah
harta kekayaan saya ataupun melihat rumah saya dan tidak akan ragu
untuk menjawabnya karena selama saya menjabat di pemerintahan baik
ketika di DPRD Provinsi ataupun sebagai Wakil Walikota Padang saya tidak
pernah melakukan pemerasan ataupun tindakan yang memperkaya diri
sendiri lainnya.”
Rumah yang berada di tabing saat ini saya beli dari hasil pinjaman salah
seorang pengusaha di kota Padang dan semenjak saya berada di DPRD
Provinsi hingga saya menjabat sebagai Wakil Walikota saya terus mencicil
pelunasan utang kepada pengusaha tersebut hingga akhirnya belum lama
ini utang saya pun telah dianggap lunas.
Saat saya belum menjadi anggota DPRD, pekerjaan saya hanya sebagai
perakit kipas angin dan juga penceramah. Istri saya Harneli bertugas
membeli berbagai alat elektronik di pasar untuk kemudian dijual kembali
secara kredit, saya adalah orang yang bertugas merakit alat elektronik
tersebut ketika dibeli orang.
“Saya pribadi tidak memiliki ambisi untuk memiliki rumah mewah ataupun
berbagai kemewahan lainnya, karena bagi saya memiliki rumah yang
sederhana dan berhasil membiayai pendidikan anak-anak saya saja sudah
cukup”, tegas Mahyeldi.
Beberapa media sempat mengabarkan bahwa laporan harta kekayaan yang saya
sampaikan itu tidak benar karena menurut mereka saya memiliki 2 rumah
di kota padang yang berarti aset yang saya miliki lebih dari 250 juta.
Di sini saya ingin mengatakan bahwa apa yang mereka sampaikan itu keliru
karena rumah yang saya miliki di daerah Belimbing telah lama saya jual
untuk melunasi utang karena sempat mengalami kebangkrutan, dan rumah
yang saya miliki saat ini hanyalah yang berada di Tabing
Sumber : dakwatuna
Sumber : dakwatuna
No comments:
Post a Comment